Madrid – Sebagai bentuk kekecewaan terhadap keputusan pemerintah Spanyol terkait pembagian hak siar, Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) akhirnya memutuskan menghentikan seluruh kegiatan sepakbola di negara itu per tanggal 16 Mei.
Awalnya Pemerintah Spanyol melalui Menteri Olahraga mereka mengajukan undang-undang baru terkait pembagian hak siar televisi di dua divisi teratas sepakbola, La Liga dan Segunda Division, yang selama ini terlihat timpang sebelah.
Tengok saja ketika Real Madrid dan Barcelona leluasa bernegosiasi dengan pihak stasiun televisi soal hak siar mereka yang berujung kontrak dengan nilai ‘wah’, sementara klub-klub lain hanya mendapat sepertiga dari total yang didapat kedua klub raksasa itu.
Alhasil persaingan di La Liga pun menjadi timpang ketika kedua klub itu bergantian menjadi juara liga, sebelum musim lalu diselak Atletico Madrid.
Maka dari itu pemerintah Spanyol pun membuat undang-undang baru yang akhirnya disetujui oleh anggota dewan, di mana 50 persen nilai hak siar nantinya dibagi sama rata ke-20 klub peserta La Liga.
Keputusan ini sontak mengundang protes keras dari RFEF termasuk Asosiasi Pemain Profesional Spanyol. Setelah melakukan rapat di antara kedua lembaga itu kemarin, akhirnya diputuskan bahwa seluruh kompetisi sepakbola Spanyol mulai La Liga hingga Liga Amatir akan dihentikan mulai 16 Mei mendatang.
RFEF menilai pemerintah sama sekali tidak menghormati mereka dan asosiasi pemain dengan tidak diajak berunding lebih dulu terkait perubahan aturan hak siar tersebut.
“Di saat bersama dan lagi-lagi kami ingin membuka dialog dengan pemerintah Spanyol,” demikian pernyataan resmi RFEF seperti dikutip Reuters.
Alhasil dengan keputusan RFEF ini maka La Liga tidak akan bisa menghelat dua pekan terakhir musim ini, termasuk laga penentuan antara Atletico Madrid melawan Barcelona pada 16/17 Mei pekan depan.
Tak cuma itu laga final Copa del Rey antara Barca kontra Athletic Bilbao pun juga terancam tak digelar pada 30 Mei.